Trauma pada Anak dan Dampaknya terhadap Perkembangan

Setiap anak berhak tumbuh dengan rasa aman. Namun, ketika seorang anak mengalami peristiwa yang menakutkan atau menyakitkan seperti kekerasan, kehilangan, kecelakaan, atau pertengkaran hebat di rumah. Pengalaman itu bisa meninggalkan trauma.

Trauma bukan sekadar “kenangan buruk”, tapi luka emosional yang bisa memengaruhi cara anak berpikir, merasa, dan berperilaku.



Bagaimana Trauma Mempengaruhi Anak

1. Perkembangan otak terganggu

Anak yang terus merasa takut atau cemas akan berada dalam keadaan “siaga” terus-menerus. Ini membuat bagian otak yang berfungsi untuk berpikir, belajar, dan mengatur emosi tidak bekerja optimal.

(Sumber: National Child Traumatic Stress Network, 2024)

2. Kesulitan belajar dan fokus

Anak mungkin sulit berkonsentrasi di sekolah, cepat lupa, atau mudah marah saat belajar. Ini bukan karena malas, tapi karena pikirannya masih dipenuhi rasa takut atau cemas.

(Sumber: TASB, 2024)

3. Masalah emosi dan perilaku

Anak bisa tampak mudah menangis, sulit tidur, menolak berpisah dari orangtua, atau justru menjadi agresif. Perilaku ini sering kali adalah cara anak menunjukkan bahwa ia merasa tidak aman.

(Sumber: Beacon House, 2020)

4. Gangguan hubungan sosial

Anak yang pernah trauma bisa kesulitan mempercayai orang lain atau menjalin pertemanan. Ia mungkin menarik diri atau terlalu bergantung pada orang dewasa tertentu.



Peran Orangtua dalam Pemulihan

• Ciptakan rasa aman

Anak butuh tahu bahwa lingkungannya stabil dan bisa diprediksi. Rutinitas sederhana seperti waktu makan dan tidur yang teratur membantu ia merasa tenang.

• Dengarkan tanpa menghakimi

Anak tidak selalu bisa bercerita, tapi ia menunjukkan lewat perilaku. Dengarkan dengan empati dan hindari memaksa ia “melupakan”.

• Bangun kedekatan emosional

Pelukan, perhatian, dan kesabaran dari orangtua adalah obat pertama bagi anak yang terluka.

• Libatkan tenaga profesional bila perlu

Psikolog anak, terapis, atau konselor bisa membantu anak memproses emosinya dengan cara yang sehat.



Penutup


Trauma pada anak bukan akhir dari segalanya. Dengan dukungan yang hangat dan lingkungan yang aman, anak dapat pulih dan berkembang kembali.

Yang paling penting bukan menghapus masa lalunya, tapi membantu ia merasa aman untuk melangkah ke masa depan.